Rabu, 04 Mei 2011

RPP TAFSIR 2010/2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2009/2010


Satuan pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/ganjil
Materi pembelajaran : Surat al-Taubat: 60
Alokasi waktu : 1 x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat al-Taubat: 60

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan surat al-Taubat: 60 dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat al-Taubat: 60
dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat al-Taubat: 60
beserta kosakatanya

5. Materi pokok : Surat al-Taubat: 60


6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat al-Taubat: 60

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad ibnu Sholih al-‘Utsaimin)

: Tafsir Ibnu Katsir
8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................





No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1











2




Tuliskan surat al-Taubat: 60











Menjelaskan tentang kandungan surat al-Taubat: 60



                        
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana

Yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2009
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran




H. Agus Sugianto, S.Ag Jamaludin, M.A

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2009/2010


Satuan pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/ganjil
Materi pembelajaran : surat al-Nur: 56
Alokasi waktu : 1 x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat al-Nur: 56

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan surat al-Nur: 56 dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat al-Nur: 56 dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat al-Nur: 56
beserta kosakatanya

5. Materi pokok : surat al-Nur: 56


6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat al-Nur: 56

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad ibnu Sholih al-‘Utsaimin)
: Tafsir Ibnu Katsir

8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................





No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1







2




Tuliskan surat al-Nur: 56







Menjelaskan tentang kandungan surat al-Nur: 56



   •     
Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.

Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Shalat, Zakat, dan juga perintah mentaati Rasul, karena hal di atas itulah seseorang akan mendapatkan rahmat-Nya

Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2009
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran




H. Agus Sugianto, S.Ag Jamaludin, M.A




















Satuan Pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pembelajaran : surat al-Baqarah: 267-268
Alokasi Waktu : 2 x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat al-Baqarah: 267-268

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan surat al-Baqarah: 267-268 dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat al-Baqarah: 267-268 dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat al-Baqarah: 267-268 beserta kosakatanya

5. Materi pokok : Surat al-Baqarah: 267-268

6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat al-Baqarah: 267-268

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad ibnu Sholih al-‘Utsaimin)
: Tafsir Ibnu Katsir


8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................







No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1
















2




Tuliskan surat al-Baqarah: 267-268
















Menterjemahkan surat al-Baqarah: 267-268

                           •             •       
*Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
*Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.

**Balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.



Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2009
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran



H. Agus Sugianto, S.Ag Jamaludin, MA

Satuan Pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pembelajaran : surat al-An'am: 141
Alokasi Waktu : 2 x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat al-An'am: 141

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan surat al-An'am: 141dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat al-An'am: 141 dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat al-An'am: 141 beserta kosakatanya

5. Materi pokok : surat al-An'am: 141

6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat al-An'am: 141

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad ibnu Sholih al-‘Utsaimin)
: Tafsir Ibnu Katsir


8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................








No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1













2




Tuliskan surat al-An'am: 141













Menterjemahkan surat al-An'am: 141
   • •   • •   • •                      
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.



Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2009
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran



H. Agus Sugianto, S.Ag Jamaludin, MA







Satuan Pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pembelajaran : surat al-An'am: 141
Alokasi Waktu : 1 x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat al-Taubah: 103

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan surat al-Taubah: 103 dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat al-Taubah: 103 dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat al-Taubah: 103 beserta kosakatanya

5. Materi pokok : Surat al-Taubah: 103

6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat al-Taubah: 103

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad Ibnu Sholih al-‘Utsaimin)
: Tafsir Ibnu Katsir


8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................








No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1






2




Tuliskan surat al-Taubah: 103






Menterjemahkan surat al-Taubah: 103 dan menjelaskannya           •        
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan* dan mensucikan** mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

*Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda
**Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.



Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2009
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran



H. Agus Sugianto, S.Ag Jamaludin, MA









Satuan Pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pembelajaran : surat al-Nisa: 5
Alokasi Waktu : 1 x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat al-Nisa: 5

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan surat al-Nisa: 5 dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat al-Nisa: 5 dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat al-Nisa: 5 beserta kosakatanya

5. Materi pokok : surat al-Nisa: 5

6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat al-Nisa: 5

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad Ibnu Sholih al-‘Utsaimin)
: Tafsir Ibnu Katsir


8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................








No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1






2




Tuliskan surat al-Nisa: 5






Menterjemahkan surat al-Taubah: 103 dan menjelaskannya                • 
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya*, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

* Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.



Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2009
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran



H. Agus Sugianto, S.Ag Jamaludin, MA











Satuan Pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pembelajaran : surat al-Rum: 39
Alokasi Waktu : 2 x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat al-Rum: 39

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan surat al-Rum: 39 dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat al-Rum: 39 dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat al-Rum: 39 beserta kosakatanya

5. Materi pokok : surat al-Rum: 39

6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat al-Rum: 39

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad Ibnu Sholih al-‘Utsaimin)
: Tafsir Ibnu Katsir


8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................








No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1








2




Tuliskan surat al-Rum: 39








Menterjemahkan surat al-Rum: 39 dan menjelaskannya        ••                
Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).




Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2009
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran



H. Agus Sugianto, S.Ag Jamaludin, MA










Satuan Pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pembelajaran : surat Ali Imran: 85
Alokasi Waktu : 1 x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat Ali Imran: 85

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan surat Ali Imran: 85 dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat Ali Imran: 85 dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat Ali Imran: 85 beserta kosakatanya

5. Materi pokok : surat Ali Imran: 85

6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat Ali Imran: 85

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad Ibnu Sholih al-‘Utsaimin)
: Tafsir Ibnu Katsir


8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................








No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1




2




Tuliskan surat Ali Imran: 85




Menterjemahkan surat Ali Imran: 85 dan menjelaskannya              

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.




Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2009
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran



H. Agus Sugianto, S.Ag Jamaludin, MA















Satuan Pendidikan : MA Darunnajah
Mata Pelajaran : Tafsir
Kelas/Semester : XII/ganjil
Materi Pembelajaran : Surat al-taubah 123
Alokasi Waktu : 1x 40


1. Standar Kompetensi : Memahami isi kandungan alqur’an surat al-taubah 123

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan isi kandungan al-taubah 123 dan menjelaskan kosakata ayat tersebut.

3. Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan isi kandungan surat al-taubah 123 dan menjelaskan kosakata yang ada pada ayat tersebut

4. Indikator : Menjelaskan isi kandungan surat al-taubah 123 beserta kosakatanya

5. Materi pokok : Surat al-taubah 123

6. Strategi pembelajaran :
a) Kegiatan awal : memberi salam, menyapa dan mengabsen siswa, memulai pelajaran dengan membaca basmalah.

b) Kegiatan inti : Membacakan ayat al-qur’an surat al-taubah 123

c) Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi bersama-sama

7. Sumber belajar/ Bahan : al-Ilmam bi ba’dli ayat al ahkam (Syekh Muhammad ibnu Sholih al-‘Utsaimin)
Tafsir Ibnu Katsir
8. Penilaian
a) Jenis tagihan : Pertanyaan lisan, Pengoreksian catatan
b) Bentuk : Soal-soal, pemeriksaan catatan siswa
c) soal.................










No
Butir-butir soal
Kunci jawaban

1













2




Tuliskan surat al-taubah 123













Menjelaskan kandungan dan menterjemahkan surat al-taubah 123?



             •    
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.


Menjelaskan tentang memerangi orang-orang-orang kafir yang memerangi kita





Mengetahui; Jakarta, 20 juli 2010
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran




H. Hasyim Sya'ban, S.PdI Jamaludin Sholihin, M.A

RPP FIQH f2010/11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Bersuci dan hikmahnya
Alokasi waktu : 4 x 40

1. Standar Kompetensi
Membiasakan bersuci (Thaharah) dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan makna Thaharah, dan ketentuan-ketentuan Thaharah
- Membedakan antara hadas, najis, dan kotor.
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui makna Thaharah, dan ketentuan-ketentuan Thaharah
- mengetahui dan dapat membedakan antara hadas, najis, dan kotor.
4. Indikator
- Menjelaskan pengertian Thaharah, dan ketentuan-ketentuan Thaharah
- mempraktekkan tata cara Thaharah
5. Materi pokok
Bersuci dan hikmahnya
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
- Bertanya kepada siswa tentang makna Thaharah, dan ketentuan-ketentuan Thaharah, serta perbedaan antara hadas, najis, dan kotor.

b. kegiatan inti
- Membantu siswa mengidentifikasi pengertian Thaharah, hadas, najis.
-mengidentifikasikan macam-macam hadas dan memberikan contohnya
- menjelaskan perbedaan kotor, dan najis
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
- memberikan tugas kepada para siswa agar dapat mengambil hikmah bersuci
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
Buku mata Pelajaran, kamus bahasa Arab – Indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)
c. Soal






No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1


2 Apa yang dimaksud thaharah?


Sebutkan macam-macam thaharah serta jelaskan!
Thaharah adalah: bersuci yakni menghilangkan najis/kotoran yang terdapat di badan, pakaian/tempat.
1. thaharah dzohirah: terdapat pada badan, pakaian dan tempat, membersihkannya dengan cara mandi, berwudlu,tayammum
2. thaharah bathinah: terdapat pada hati membersihkannya dengan membersihkan dari sifat riya hasud dan lain-lain
3


4

Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan.
Jakarta,18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : jinabat (mandi wajib)
Alokasi waktu : 4 x 40

1. Standar Kompetensi
memahami tata cara mandi wajib setiap berhadas besar
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan ketentuan-ketentuan mandi wajib
- Membedakan antara madzi, wadi, dan mani
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui tata cara mandi wajib
- mengetahui dan dapat membedakan antara madzi, wadi, dan mani
4. Indikator
- mampu menjelaskan tentang madzi, wadi dan mani
- mampu mejjelaskan tata cara mandi wajib
- mempraktekkan tata cara mandi wajib
5. Materi pokok
Jinabat (mandi wajib)
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
- Bertanya kepada siswa tentang jinabat, madzi, wadi, dan mani

b. kegiatan inti
- Membantu siswa mengidentifikasi tata cara mandi wajib
- menjelaskan perbedaan madzi, wadi dan mani
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
Buku mata Pelajaran, kamus bahasa Arab – Indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)










c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1

2 Apa yang dimaksud mandi besar?

Tulislah dalil al-qur'an tentang kewajiban mandi besar bagi orang dalan keadaan jinabat!
Mandi yang dilakukan oleh orang yang mempunyai hadas besar
                                              
dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (al-Maidah: 6)
3


6







Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan.
Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA

































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Berwudlu dan Tayammum
Alokasi waktu : 2 x 40

1. Standar Kompetensi
Membiasakan berwudlu sesuai tuntunan Rasul
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan ketentuan-ketentuan berwudlu
- menghafal dalil-dali tentang wudlu
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui tata cara berwudlu
- mengetahui dalil-dalil pensyari'atan wudlu.
4. Indikator
- mampu mempraktekkan tata cara berwudlu
- mampu menghafal dalil-dalil tentang wudlu
5. Materi pokok
Berwudlu
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang tata cara berwudlu serta mempraktekkannya

b. kegiatan inti
- Membantu siswa mengidentifikasi tentang tata cara berwudlu
- menjelaskan rukun-rukun wudlu dan sunnah-sunnah wudlu
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
- memberikan tugas kepada para siswa agar dapat mengambil hikmah berwudlu
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
tempat berwudlu
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)
c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1


Tulis dalil al-qur'an tentang pensyari'atan wudlu!


                                                                
6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (al-Maidah: 6)
6




Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan.
Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Shalat Jum'at
Alokasi waktu : 8 x 40

1. Standar Kompetensi
Memahami tata cara shalat dan khutbah jum'at sesuai tuntunan rasul
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat dan khutbah jum'at
- menghafal dalil-dali tentang sholat jum'at
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui tata cara shalat jum'at dan khutbah jum'at
- mengetahui dalil-dalil pensyari'atan sholat jum'at
- mengetahui tata cara khutbah jum'at (rukun dan syarat)
4. Indikator
- mampu mempraktekkan tata cara shalat dan khutbah jum'at
- mampu menghafal dalil-dalil tentang kewajiban shalat jum'at
5. Materi pokok
shalat jum'at
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang tata cara shalat dan khutbah jum'at serta mempraktekkannya
b. kegiatan inti
- Membantu siswa mengidentifikasi tentang tata cara shalat dan khutbah jum'at
- menjelaskan rukun-rukun dan syarat-syarat khutbah jum'at
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
- memberikan tugas kepada para siswa agar dapat menyusun dan mempraktekkan khutbah jum'at
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
buku mata pelajaran, kamus bahasa Arab-indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)
c. Soal
No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1







2


Tulis dalil al-qur'an tentang pensyari'atan sholat jum'at!






Jelaskan rukun khutbah jum'at!                       



Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (al-Jumuah: 9)
1.mengucapkan alhamdulillah (pujiankepada Allah)
2. membaca shalawat nabi
3. membaca sebagian ayat al-qur'an
4.berdo'a untuk orang-orang mukmin dan muslim baik laki-laki/perempuan 6







4

Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan/tugas


Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA














RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Shalat sunnah
Alokasi waktu : 2 x 40

1. Standar Kompetensi
Membiasakan shalat sunnah
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan macam-macam shalat sunnah
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui macam-macam shalat sunnah
4. Indikator
- mampu mempraktekkan shalat-shalat sunnah
5. Materi pokok
shalat sunnah
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang macam-macam shalat sunnah dan mempraktekkannya
b. kegiatan inti
- Membantu siswa mengidentifikasi tentang macam-macam shalat
sunnah
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
buku mata pelajaran, kamus bahasa Arab-indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)
c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1



2
Sebutkan macam-macam shalat sunnah!


Siswa mempraktekkan sholat Idain

1. shalat idain: a. idul fitri
b. Idul adha
2. shalat khusufain:
a. gerhana matahari
b. gerhana bulan
3. shalat istisqa (shalat meminta turun hujan)

4



6




Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan/tugas


Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA





























RENACANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Qunut
Alokasi waktu : 2 x 40

1. Standar Kompetensi
Memahami tentang qunut
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan tentang qunut
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui dan hafal bacaan qunut
4. Indikator
- mampu mempraktekkan qunut
5. Materi pokok
Qunut
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang qunut dan mempraktekkannya
b. kegiatan inti
- Membantu siswa mengidentifikasi tentang qunut
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
buku mata pelajaran, kamus bahasa Arab-indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)
c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1

Tulislah lafadz doa qunut

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
4


Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan/tugas
Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : himah-hikmah ibadah shalat
Alokasi waktu : 1 x 40

1. Standar Kompetensi
Membiasakan shalat lima waktu
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat
- menghafal dalil-dali tentang sholat lima waktu
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui tata cara shalat lima waktu
- mengetahui dan hafal dalil-dalil pensyari'atan sholat
4. Indikator
- mampu mempraktekkan tata cara shalat lima waktu
- mampu menghafal dalil-dalil tentang printah shalat dan hikmah shalat
5. Materi pokok
hikmah-hikmah ibadah shalat
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang tata cara shalat

b. kegiatan inti
- Membantu siswa mengidentifikasi tentang tata cara shalat
- menjelaskan rukun-rukun dan syarat-syarat shalat dan hikmah shalat
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
- memberikan tugas kepada para siswa agar melaksanakan shalat lima waktu
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
buku mata pelajaran, kamus bahasa Arab-indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)
c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1








2
3
Tulis dalil al-qur'an tentang pensyari'atan sholat!







Sebutkan syarat sah sholat!
Shalat apa saja yang termasuk shalat wajib (fardlu)!
                        
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-qnkabut: 45)


Syarat sah sholat adalah wudlu


Shalat subuh, dzuhur, asar, maghrib, dan Isya 6








2
2

Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan/tugas


Jakarta, 18 Juli 2010
Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA
















RENACANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Shalat berjamaah
Alokasi waktu : 1 x 40

1. Standar Kompetensi
Membiasakan shalat berjama'ah
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat berjama'ah
- menjelaskan tentang hikmah shalat berjama'ah
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui tata cara shalat berjama'ah
- mengetahui hikmah-hikmah shalat berjama'ah
4. Indikator
- mampu menjelaskan tata cara shalat berjama'ah
- mampu menjelaskan hukum shalat berjama'ah
- mampu menjelaskan syarat Imam dan ma'mum dalam shalat berjamaah
5. Materi pokok
Shalat berjama'ah
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang tata cara shalat berjama'ah dan syarat menjadi Imam dan ma'mum

b. kegiatan inti
- Membantu siswa mengidentifikasi tentang tata cara shalat berjama'ah
- menjelaskan tentang syarat-syarat menjadi Imam dalam shalat berjama'ah
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
- memberikan tugas kepada para siswa agar berusaha melaksanakan shalat lima waktu dengan berjama'ah
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
buku mata pelajaran, kamus bahasa Arab-indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)






c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1




2

Tulislah dalil (hadis) tentang keutamaan shalat berjama'ah!



Sebutkan syarat menjadi Imam


عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً (رواه مسلم)
Dari Ibnu Umar sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: shalat berjama'ah lebih utama dari shalat sendiri' 27 drajat

Syarat menjadi Imam: bacaan al-qur'an paling fasih (baik), memahami rukun-rukun shalat,lebih tua dari segi umur, ahlul bilad

6




2




Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan/tugas


Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Puasa Ramadhan dan Puasa Sunnah
Alokasi waktu : 4 x 40

1. Standar Kompetensi
memahami tata cara berpuasa
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan ketentuan-ketentuan berpuasa
- menjelaskan macam-macam puasa
- Mempraktekkan puasa ramadhan
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui pengertian dan tata cara berpuasa dan mempraktekkannya
- mengetahui hikmah-hikmah shalat berjama'ah
4. Indikator
- mampu menjelaskan pengertian puasa Ramadhan
- mampu menjelaskan hukum berpuasa pada bulan Ramadhan
- mampu menjelaskan orang-orang yang boleh tidak berpuasa
5. Materi pokok
Puasa Ramadhan
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang pengertian puasa
b. kegiatan inti
-Membantu siswa mengidentifikasi tentang pengertian puasa Ramadhan
- menjelaskan tentang dalil pensyari'atan puasa ramadhan
-menjel;askan golongan orrang-orang yang diperbolehkan tidak berpuasa
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
- memberikan tugas kepada para siswa agar melaksanakan puasa Ramadhan
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
buku mata pelajaran, kamus bahasa Arab-indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)





c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1


















2

Tulislah dalil pensyari'atan puasa Ramadhan

















Sebutkan golongan orang yang diperbolehkan tidak berpuasa
       ••                                        
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (al-Baqarah: 185)


orang-orang yang boleh tidak berpuasa; orang sakit, musafir (dalam perjalannan) dan mereka harus mengganti puasa yang mereka tinggalkan di hari-hari lain
6




2













4

Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan/tugas


Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA





























RENACANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Zakat
Alokasi waktu : 1x 40

1. Standar Kompetensi
memahami pengertian Zakat dan tata caranya
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan ketentuan-ketentuan zakat
- menjelaskan macam-macam zakat
- Mempraktekkan zakat
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui pengertian dan tata cara zakat
- mengetahui hikmah-hikmah zakat
4. Indikator
- mampu menjelaskan pengertian zakat
- mampu menjelaskan hukum mengeluarkan zakat
- mampu menjelaskan orang-orang yang berhak menerima zakat
5. Materi pokok
zakat
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang pengertian zakat

b. kegiatan inti
-Membantu siswa mengidentifikasi tentang pengertian zakat
- menjelaskan tentang dalil pensyari'atan zakat
-menjelaskan golongan orrang-orang yang diperbolehkan menerima zakat
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
- memberikan tugas kepada para siswa agar melaksanakan puasa Ramadhan
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
buku mata pelajaran, kamus bahasa Arab-indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)





c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1



2








Apa makna zakat secara bahasa



Tulislah dalil al-qur'an tentang pensyari'atan zakat








Secara bahasa artinya tumbuh/berkembang
orang-orang yang boleh menerima zakat adalah: orang fakir, miskin, ibnu sabil dan lain-lain (8 asnaf)



          •        
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (at-taubah:103)

4




6








Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan/tugas
Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA
.

RENACANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MA (TMI) DARUNNAJAH JAKARTA
TAHUN 2010/2011


Satuan pendidikan :
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : X/ganjil
Materi pembelajaran : Zakat
Alokasi waktu : 1 x 40

1. Standar Kompetensi
memahami tata cara zakat mal
2. Kompetensi Dasar
- Menjelaskan ketentuan-ketentuan zakat mal
- Mempraktekkan zakat mal
3. Tujuan Pembelajaran
- mengetahui hikmah-hikmah zakat mal
4. Indikator
- mampu menjelaskan hukum mengeluarkan zakat mal
5. Materi pokok
zakat
6. Metode
Mencatat, pemberian mufradat baru, penjelasan (ceramah)
7. Strategi Pembelajaraan
a. kegiatan awal
- memberi salam
-Bertanya kepada siswa tentang zakat mal
b. kegiatan inti
-Membantu siswa mengidentifikasi tentang hukum mengeluarkan zakat mal
-menjelaskan hikmah-hikmah mengeluarkan zakat mal
- Tanya jawab tentang materi
c. kegiatan akhir
- menyimpulkan materi bersama-sama
- memberikan tugas kepada para siswa agar selalu mengeluarkan zakat mal pada waktunya
8. Sumber Belajar/Bahan
- Kitab Fiqih (Depag)
- Fiqh Sunnah (sayyid Sabiq)
9. Alat dan Media
buku mata pelajaran, kamus bahasa Arab-indonesia
10. Penilaian
a. Jenis tagihan
Tes tertulis, tugas-tugas
b. Bentuk
Pertanyaan (menjawab soal-soal)
c. Soal

No Butir-butir soal Kunci jawaban Skor
1



2

Tulislah dalil yang berkenaan tentang zakat mal


Sebutkan beberapa hikmah pensyari'atan zakat mal

     
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (ad Dzariyat: 19)


Mensucikan jiwa/hati dari sifat bakhil, menjembatani antara si kaya dan miskin
4



2



Catatan:
Untuk tugas Siswa dikerjakan diluar jam pelajaran dan dikoreksi setiap latihan-latihan/tugas


Jakarta, 18 Juli 2010

Mengetahui ;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

H. Hasyim Sya’ban, S. PdI Jamaludin, MA

tangisan yang dipuji Allah

Tangisan yang dipuji Allah
Oleh: Jamaludin Sholihin

dan tiada berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan
Menangis karena sakit mungkin masih bisa dimaklumi, dan menangis karena suatu kesedihan yang sangat dalam juga masih bisa diterima, karena Rasulullah saw sendiri pernah meneteskan airmatanya dengan nafas yang tersendat-sendat ketika menatapkan pandangan beliau ke jenazah anak Zaenab, keluarga beliau sendiri. Tetapi tangis yang terus menerus di luar kewajaran, maka Rasulullah saw karena dalam tangis itu mengandungarti keputusasaan dan dengan putus asa dapat terjebak ke dalam kekafiran, dan cenderung tidak percaya kepada rahmat allah Swt. Allah Swt berfirman dalam al-qur’an:

Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
Mengapa seseorang menangis, menangis pada umumnya dikarenakan penderitaan serius yang dialaminya, mungkin karena sakit, mungkin kehilangan sesuatu yang benar-benar dicintai, baik berupa benda maupun orang, seperti suami, kekasih, anak ataupun sanak keluarga, bahkan meninggalnya seorang yang kita kenal sebagaimana meninggalnya kyai haji Abdurrahman wahid seorang ulama besar sekaligus presiden ke 4 Republik Indonesia, namun ada juga orang-orang yang secara sepontan meneteskan air matanya disebabkan menerima sesuatu kegembiraan yang sangat mengharukan.
Lantas tangisan seperti apakah yang pernah kita alami? Tentu hal itu hanya Allah dan diri sendirilah yang paling mengetahui sebab dari tangisan yang pernah kita alami......
Pada tahun ke 9 Hijriyah terjadilah apa yang disebut dengan perang Tabuk. Begitu tercium berita, bahwa tentara Rum telah siap menyerbu kaum Muslimin melalui negeri Syam, maka Rasulullah saw segera memberi komando persiapan perang dengan menyusun bala tentaranya sehingga tersusunlah kekuatan sebanyak 30.000 personol pasukan kaum Muslimin. Pasukan ini terkenal dengan sebutan “Jaisyul Usrah” sebab waktu itu musim panas yang sangat menyengat dan karena panas ini kaum munafik yang dipelopori oleh Abdullah ibnu Ubay rewel di tengah jalan dan meminta pulang kembali, yang akhirnya diizinkan oleh Rasulullah saw.
Sementara itu ada 7 orang sahabat Rasulullah saw yang sangat berhasrat ikut maju ke medan perang Tabuk ini. Diantara 7 orang sahabat tersebut adalah: Salim ibnu Umair, Utbah ibnu Zaid, Abu laila, Amru ibnu Humam, Abdullah ibnu Sariyah, Abdullah ibnu Mughaffal, Harami ibnu Abdillah dan Irbad ibnu Sariyah. Mereka ini orang-orang miskin harta, tetapi mempunyai semangat jihad fisabilillah yang sangat tinggi dan luar biasa. Maka menjelang keberangkatan pasukan kaum Muslimin ke medan perang, ketujuh orang sahabat ini menghadap kepada Rasulullah saw memohon untuk ikut diberangkatkan ke medan peperangan, namun mereka tidak mempunyai kendaraan apa-apa, sedangkan jarak tempuh dari Madinah ke negeri Syam (kini Suriyah) sangatlah jauh, apalagi saat itu musim panas, sehingga tidak mungkin ditempuh dengan berjalan kaki.
Berhubung persediaan kendaraan tidak ada, maka dengan berat hati rasulullah saw mengatakan kepada ketujuh orang sahabat tersebut, bahwa beliau tidak bisa membawa mereka ke medan jihad fi sabilillah. Kemudian ketujuh orang Sahabat tersebut pulang dan menangis dengan perasaan yang benar-benar sedih. Dari peristiwa inilah turun ayat al-qur’an yakni surat al-Taubah: 92.

dan tiada berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan) Maksudnya: mereka bersedih hati karena tidak mempunyai harta yang akan dibelanjakan dan kendaraan untuk membawa mereka pergi berperang(
karena luhurnya jiwa dan semangat jihad fisabilillah itu , maka peristiwa tersebut diabadikan dalam al-qur’an. Orang-orang yang sangat dipuji Allah ini tetap tidak kendor semangatnya, walaupun kaum munafik telah berusa menghambat dan menakuti-nakutinya bahwa perjalanan dari Madinah ke Syam benar-benar sangat jauh dan panas, maka diperingatkan oleh Allah bahwa neraka jahannam jauh lebih panas daripada udara dalam perjalanan tersebut, sebagaimana Allah singgung dalam al-qur’an surat al-Taubah:81,

orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas" jika mereka mengetahui.
maka ketujuh orang sahabat tersebut tetap ingin sekali maju ke medan jihad fi sabilillah, naumn karena tidak kesampain mereka menangis.
Tangis yang amat langka, namun sangat terpuji dihadapan Allah serta tercatat dengan tinta emas dalam al-qur’an ialah tangisan hamba-hamba Allah yang sangat alim lagi Sholeh. Mereka menangis dalam sholat mereka. Allah berfirman dalam surat al-Isra:109

dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.
Bukhori Muslim mencatat bahwa ada tujuh orang yang akan mendapatkan lindungan dari Allah SWT dihari kiamat nanti, salah satunya adalah orang yang dzikir kepada Allah di tempat yang hening dengan khusu’nya hingga air mata bercucuran karena menangis.
Alangkah indahnya seandainya kita menjadi hamba yang terpuji seperti itu, dan kita berharap kepada Allah SWT semoga kita termasuk orang-orang yang diberi taufik dan hidayah-Nya sebagaimana mereka. Amin ya rabbal ‘alamin